May 14, 2009

Balonku (Ada Lima)

Tentu sebagian besar dari kita telah tahu lagu “Balonku”, atau kalo belum tahu coba deh googling “Balonku Ada Lima”.
Akan banyak sekali dijumpai tulisan yang membahas masalah lirik lagu tersebut, terutama mengenai urutan warna sang balon.
Kelompok pertama kenal urutan warnanya sebagai : Hijau – Kuning – Kelabu – Merah Muda – Biru
Namun banyak juga yang kenalnya: Merah – Kuning – Kelabu – Merah Muda – Biru pada kelompok yang lain.

Kelompok pertama bisa menerima dengan lapang dada, sedangkan kelompok kedua (setelah besar) mempertanyakan “logika” lagu tersebut, karena syair berikutnya adalah “… meletus balon hijau…”

Ketika aku coba cari wikipedia, terdapat lagu Balonku dalam list Lagu Anak Indonesia, ciptaan Pak Kasur. Namun jika kita telusuri lebih lanjut tidak ada keterangan lebih detail mengenai Balonku maupun Pak Kasur.
Bahkan jika dilihat dari log yang ada, telah terjadi saling hapus syair lagu tersebut, akibat perbedaan warna tersebut.

Belum ada yang menjelaskan, atau lebih tepatnya, belum ada yang meneliti mengapa perbedaan ini terjadi, dan mengakar kuat dalam masyarakat kita.
Ada yang berteori, bahwa ada suatu masa sekitar tahun 60-an dimana merah dan hijau saling bermusuhan dan berusaha meniadakan satu sama lain. Ini yang mempengaruhi perbedaan itu (entah yang Merah meniadakan yang Hijau, atau sebaliknya yang Hijau meniadakan yang Merah). (kalau sekarang meletus balon apa ya? Hijau, Merah, Biru, atau Putih? He..he..he..)

Ada juga yang menganggap, ini terpengaruh lagu Pelangi, ”...merah kuning hijau... di langit yang biru....”
Diperparah dengan urutan trafict light yang Merah Kuning Hijau... sehingga seolah olah jika menyebutkan urutan warna, ”harus” diawali dengan merah.

Atau ada juga yang bernalar seperti ini:
”Yang meletus milik orang lain, nah karena sifat luhur bangsa kita, si pemilik balon memberikan satu balon miliknya ke orang lain tersebut" (nice try... he..he..)

Terlepas dari mana yang benar, satu pelajaran yang bisa kita ambil:
Apa yang terekam waktu kecil, akan terus dipegang/dipercaya hingga dewasa, walau kadang tidak logis.
So... harap berhati hati yach, rekaman anak-anak terhadap sekeliling sangat tajam dan kuat.

Note:
Berdasarkan observasi sementara (yang masih harus dibuktikan lagi kebenarannya), kelompok kedua banyak berasal dari orang-orang yang masa kecilnya di Jawa Tengah – Jawa Timur (termasuk Jogja)

Surabaya, May 09

6 comments:

  1. pertamax meneeeeh....good posting hehehehe...ak juga udh nambah....

    ReplyDelete
  2. Hebat bener tulisannya; pake observasi segala.. :)

    tapi yang aku suka, tuh.. sekalipun ceritanya tentang balon, tapi pesan moralnya dapet banget. Dalem pula. Aih, hebat bener, sih....

    Salam kenal, yah..

    ReplyDelete
  3. dasar bekas orang "survey" ...
    opo-opo serba observasi...
    hihihihi...

    kok waktu disini skill ini gak ditularkan ama aku sihh

    ReplyDelete
  4. @the afdhal:
    wow... blm merasa ketularan yach?
    layanan online masih berlaku kok..

    @lala:
    salam kenal yach..
    btw lala termasuk kelompok I or II?
    waktu kecil dmana?
    lho kok malah observasi lagi.. he.. he...

    ReplyDelete
  5. terus yang benar yang mana yah. hehe

    tapi kayaknya hijau kuning kelabu.
    masak merah kuning kelabu. kan yang nulis syair juga sudah memikirkan masak masak

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.