June 5, 2009

Step by STEPS

Tak terasa telah hampir empat jam orang terakhir meninggalkan kantor. Kini tinggallah aku sendiri di dalam gedung dan beberapa security di gerbang depan. Jam hampir menunjukkan jam 23.40, dan aku masih bergelut dengan presentasi business plan. Tak terasa telah berhari-hari aku mengerjakan presentasi ini. Siang hari brainstorming, malam hari menuangkan hasil brainstorming ke dalam presentasi, dini hari mengumpulkan topic untuk brainstorming selanjutnya. Maklum saja, salah satu tugasku adalah menjadi compiler
“Cukuplah hari ini, besok lagi”

Dengan tenaga yang masih ada, kukemasi laptop dan kurapikan catatan-catatan yang terserak di meja. Dengan gontai kutinggalkan kantor. Untuk menemani perjalanan kunyalakan tape di dalam mobil.
“… step by step….!!” Terlantun lagu dari New Kids on The Block (NKOTB) yang sempat hits belasan tahun lalu. Lagu tersebut membawa sebuah memory melintas dalam benak. Namun jangan dibayangkan yang terlintas adalah gerak lincah anggota NKOTB, atau wajah ganteng Knight bersaudara. Yang terlintas adalah bayangan om NH dan Pak TOM. Memory akan wajah mereka berdua diikuti oleh wajah teman-teman sekelompok, dan tentu saja serangkaian diskusi panjang nan melelahkan. Lho kok bisa?

Om NH dan Pak TOM adalah dua trainer yang memfasilitasi saya ketika mengikuti Training STEPS. Superior Team-based Execution of PS. Training yang memberikan “common language” bagi seluruh afiliasi perusahaan kami di seluruh dunia dalam menanggapi situasi atau masalah yang ada.

Training yang “cukup” berat namun mengasyikan. Bayangkan saja, dalam training tersebut kita diminta untuk berdiskusi dan memecahkan case-study sampai larut malam, bahkan ada yang sampai dinihari. Yang tidak tidur pun ada.
Sebenarnya sih tidak harus sampai pagi, lha wong case studynya sederhana saja, tapi karena masing-masing anggota kelompok mempunyai pandangan yang beragam dengan argumentasinya masing-masing yang logis dan kuat, maka dengan “sangat terpaksa”diskusi dilaksanakan hingga larut malam bahkan dinihari.
Selain diskusi yang panjang, situasi diperunyam dengan kemampuan bahasa Inggris kami yang cekak. Lha wong semua case-study yang berlembar-lembar itu tertulis manis dalam bahasa Inggris je...
Kalo orang Jawa bilang, “training nganti step” deh. Training sampai step, yang artinya kurang lebih training sampai kejang-kejang karena gejala epilesi.

Pada malam terakhir training, waktu telah menunjukkan pukul 01.15. Diskusi masih saja panas, bahkan hampir mendidih. Maklum ditengah kelelahan fisik dan otak, emosi mulai ikut merangkak naik juga. Tiba-tiba telepon di war room kami berdering. Terdengar suara dari seberang sana
“Bisa bicara dengan Bapak Broneo
“Ya saya sendiri… dari mana Pak?”
“Dari Reception Pak. Bapak jadi order massage Pak. Ini sudah siap Pak”
“Yang pesan dari dari kamar berapa Pak?” tanyaku bloon “Ini war room Pak”
“Benar Pak, dari war room. Tadi ordernya disampaikan via house keeping kami Pak”
Sialan ada yang ngerjain nih gerutuku dalam hati.
“Maaf Pak, saya tidak order massage” dengan nada agak tinggi.
Tapi untunglah telepon itu berdering. Bisa rileks sejenak, otak dan emosi mulai mendingin lagi.

Keesokan harinya ketika breakfast, aku berpapasan dengan Bang MON. Salah seorang trainee juga dari kelompok lain. Sambil tersenyum dia berbisik ke aku,”Gimana pijatnya semalam?”
Sialan!! Kamu Bang yang telpon semalem!!!”
Ho oh… “ jawab dia sambil ngakak.
Dasar Bang MON!! Emang Bang MON ini salah satu rekan kami yang paling jahil. Mo tahu crita lain tentang dia? Bisa baca Gotcha, hasil coretan om NH.

Sungguh beruntung aku boleh mengikuti training ini, meskipun aku belum manager. Yup, training ini memang design awalnya hanya untuk para manager saja.
Karena melalui training yang sempat aku kutuki waktu itu, ternyata memberikan banyak manfaat saat ini. Kerangka business plan yang saat ini sedang aku kerjakan, tidak lepas dari STEPS.
Bahkan di luar pekerjaan di kantor pun, STEPS dapat memberikan kerangka dan pola yang jelas dan terstruktur dengan baik. Dapat memberikan langkah demi langkah dengan lebih terarah.

“… step by step…”
“ … step by STEPS…”

koleksi lawas dengan beberapa perbaikan, teriring salam untuk om NH18
Bpn Dec 08
Pre Jun 09

11 comments:

  1. kirain mo cerita ttg ngerjain si "business plan" yang ampe jam 2 trus dianter ke kos bos (ups...) dan dilanjutkan dengan kencan makan bakso serta duduk di Bar "kampus Merah" ditemani "green tea" sambil merenungi nasib hihihi

    IRI...belum dapat STEPS :(

    ReplyDelete
  2. @ afdhal:
    he..he.. masa itu.. akan tiba lagi masanya kok.. tenang aja, stahun skali akan ada lagi :-)

    STEPS.. minta ke on NH dong.. :-)

    ReplyDelete
  3. wow nice post. aku pertamanya pikir kursus bahasa Inggris, di sini memang ada yang namanya STEPS.

    ah aku ngga bisa komentar banyak deh, abis orang luar sih.....

    (eh itu massage nya bener-bener pijat aja atau pijat plus? Rugi dong hihihi)

    EM

    ReplyDelete
  4. @EM:
    nah itu dia..
    sbenernya order beneran, tp berhubung blom slesai ya terpaksa ditolak (dg pura pura galak) wakakakkak..

    ngacir...

    ReplyDelete
  5. Hey, Bro..
    You're a great writer!
    Setiap baca tulisan-tulisanmu, yang ada aku larut... *padahal temanya mungkin biasa, tapi pemilihan kata-katanya dan penulisannya yang mengalir.. beugh! Dahsyat!* :)

    Soal isi tulisan, haha... Pijat-memijat itu lho... Kayaknya emang dirimu sebetulnya mau tapi karena keburu banyak kerjaan, yang ada malah ditolak... hihi...

    ReplyDelete
  6. @ Lala:
    wah kalo nulis mah, aku mesti banyak belajar, salah satunya dari kamu..

    utk urusan pijat memijat... yach.. ketahuan deh.. he.he..he..

    ReplyDelete
  7. Kerjaan segudang masih bisa blogging?
    Masihbisa kasih semangat pas saya down di FB?

    Heeem..
    mas sampeyan itu super man ya ? :p

    ReplyDelete
  8. @ eka:
    halah... super man apa?

    gw sih bukan super, tapi special, pake 2 telor wakakakakak

    -ngacir..-

    ReplyDelete
  9. Om NH datang ...

    Tersenyum ...

    Ini modul yang paling aku seneng ...

    Ngajarnya ringan-ringan aja ...

    Tapi Traineenya bener-bener klenger STEPS beneran ...

    BTW : aku punya stok tulisan yang ini serupa ... aku kasih judul : Modul Terberat ...

    Ada di sini :
    http://theordinarytrainer.wordpress.com/2008/09/26/modul-terberat/

    ReplyDelete
  10. ini link nya

    http://theordinarytrainer.wordpress.com/2008/09/26/modul-terberat/

    ReplyDelete
  11. @ NH18:
    segera pergi ke link yg ada

    sama neh om NH kesannya, berat tapi bermanfaat.

    ada "geerrrr..." juga krn ulang bang MON.

    salam saya

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.